Hello Admin^
This is Not_Found

Into your system...

Now I Destroy your security and Break them Into Pieces..

Whatever you Hate Me or Like me

I'm So Sorry Your Site Has been Deface
By



zoneaman86.blogspot.com



BAB II
AL-QUR’AN
1.    Pengertian Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah kitab suci bagi umat Islam yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril. Al-Qur’an merupakan sumber hukum  utama Islam dan pedoman hidup kaum muslim. Al-Qur’an bukan hanya mengajarkan tentang hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga mengajarkan tentang hubungan manusia terhadap sesama manusia dan juga alam.
Pengertian Al-Qur’an sangat luas, antara lain :
a.    Secara Etimologi
Ada beberapa pendapat tentang pengertian Al-Qur’an secara etimologi, antara lain yaitu :
1)    Kata “Al-Qur’an” merupakan bentuk masdar dari kata “Qara’a” yang artinya “bacaan”.
2)    Kata “Al-Qur’an” merupakan kata sifat dari “Al-Qar’u” yang bermakna “Al-jam’u” yang artinya “kumpulan”.
3)    Kata Al-Qur’an merupakan Isim Alam bukan kata bentukan dan sejak awal digunakan sebagai nama kitab suci umat Islam.
b.    Secara Terminologi
Menurut Muhammad bin Muhammad Abu Syahbah dalam bukunya Al-Madkhal li dirasah al-Qur’an al-karim mengatakan bahwa
“Al-Qur’an adalah firman Allah swt yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw, yang memiliki kemukjizatan lafal, membacanya bernilai ibadah, diriwayatkan secara mutawatir, yang tertulis dalam mushaf, dimulai dengan surat al-fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas.”


2.    Hakikat Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan kitab yang sangat agung. Dia merupakan penyempurna dari beberapa kitab. Namun pada hakikatnya Al-Qur’an bukanlah tulisan ataupun bacaan yang termuat dalam 30 juz Al-Qur’an 114 surat 6666 ayat, melainkan pada makna yang tersirat atau terkandung didalamnya. Adapun tulisan atau bacaan yang termuat di dalam kitab itu tidak ada bedanya dengan buku-buku bacaan biasa. Jadi jika manusia beriman kepada tulisan atau bacaannya sama halnya dengan beriman kepada hal yang fana.

3.    Nama - Nama Al-Qur’an
Al-Quran merupakan Kalam Allah yang mengandung ayat-ayat Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibrail untuk disampaikan kepada semua manusia. Al-Qur’an merupakan mukjizat yang paling agung yang telah mendapat jaminan dari Allah SWT akan kekal terpelihara. Dan juga terdapat beberapa nama-nama  Al-Qur’an yang telah disebutkan oleh Allah dalam kitab-Nya. Nama-nama itu mempunyai ciri-ciri dan kriteria Al-Qur’an itu sendiri.
Nama-nama lain Al-Qur’an sangat banyak, antara lain yaitu :
1.    Al Kitab ( Kitabullah )
Yang merupakan sinonim dari kata Al-Qur’an artinya, kitab suci sebagai petunjuk bagi orang yang bertaqwa. Perkataan Kitab di dalam bahasa Arab dengan baris tanwin di akhirnya ( Kitabun ) memberikan makna umum yaitu sebuah kitab yang tidak tertentu. Apabila ditambah dengan alif dan lam di depannya menjadi (Al Kitab) ia telah berubah menjadi suatu yang khusus (kata nama tertentu). Dalam hubungan ini, nama lain bagi Al-Qur’an itu disebut oleh Allah adalah Al-Kitab. Nama ini diterangkan dalam Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 2.

Artinya :
Kitab ( al-Quran ) ini tidak ada keraguan padanya, ( menjadi ) petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.
2.    Az-Zikr ( Peringatan )
Allah SWT menyebutkan  Al-Qur’an sebagai Az-zikr (Peringatan) karena sebetulnya Al-Qur’an itu senantiasa memberikan peringatan kepada manusia karena sifat lupa yang tidak pernah lepas dari manusia. Manusia mudah lupa dalam berbagai hal, baik dalam hubungan dengan Allah, hubungan sesama manusia maupun lupa terhadap tuntunan-tuntunan yang sepatutnya ditunaikan oleh manusia. Oleh karena  itu golongan yang beriman dituntut agar senantiasa mendampingi Al-Qur’an. Selain sebagai ibadah, Al-Qur’an itu sentiasa memperingatkan kita kepada tanggung jawab kita. Nama ini di terangkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Hijr ayat 9

Artinya :
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan az-zikr ( Al-Quran ) dan Kamilah yang akan menjaganya ( Al-Quran ).
3.    Al-Furqan ( Pembeda )
 Allah SWT memberi nama lain bagi Al-Qur’an dengan Al-Furqan berarti Al-Qur’an sebagai pembeda antara yang haq dan yang batil. Mengenali Al-Qur’an maka kesannya sewajarnya dapat mengenal Al-Haq dan dapat membedakannya dengan kebatilan. Nama ini diterangkan dalam Surat Al-Furqan ayat 1

Artinya :
 Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-Quran) kepada hambaNya (Muhammad)
4.    Al-Mauidhah ( Nasihat )
 Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah adalah untuk kegunaan dan keperluan manusia, karena manusia senantiasa memerlukan peringatan dan pelajaran yang akan membawa mereka kembali kepada tujuan penciptaan yang sebenarnya. Tanpa bahan - bahan pengajaran dan peringatan itu, manusia akan terlalai dan lupa dari tugasnya karena manusia sering didorong oleh nafsu dan dihasut oleh syaitan dari mengingat dan mentaati perintah Allah. Hal ini sesuai dengan Al-Qur’an surat Al Qamar ayat 22.

Artinya :
Dan sungguh Kami telah mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran? ( daripada Al-Quran ini ).

5.    Asy-Syifa’ ( Penawar )
Allah SWT telah mensifatkan bahwa Al-Qur’an yang diturunkan kepada umat manusia melalui perantara Nabi Muhammad SAW sebagai penawar dan penyembuh. Bila disebut penawar tentu ada kaitannya dengan penyakit. Dalam Tafsir Ibnu Katshir dinyatakan bahwa Al-Qur’an adalah penyembuh dari penyakit-penyakit yang ada dalam hati manusia seperti syirik, sombong, ragu dan sebagainya. Dalam hal ini diterangkan dalam Al-Qur’an surat Yunus ayat 57.

Artinya :
Wahai manusia! Sungguh, telah Kami datangkan kepadamu pelajaran (Al-Quran) dari Tuhanmu, penawar bagi penyakit yang ada di dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.
6.    Al-Haq ( Benar )
 Al-Qur’an dinamakan dengan Al-Haq karena dari awal hingga akhirnya, kandungan Al-Qur’an adalah semuanya benar. Kebenaran ini adalah datang daripada Allah yang mencipta manusia dan mangatur sistem hidup manusia dan Dia Maha mengetahui segala-galanya. Oleh karena  itu, ukuran dan pandangan dari Al-Qur’an adalah sesuatu yang sebenarnya mesti diikuti dan dijadikan prioritas yang paling utama dalam mempertimbangkan sesuatu.

Artinya :
Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu. (Al-Baqarah: 147)
7.    Ar-Ruh ( Roh )
 Allah SWT telah menamakan wahyu yang diturunkan kepada Rasulnya sebagai roh. Sifat roh adalah menghidupkan sesuatu. Seperti jasad manusia tanpa roh akan mati, busuk dan tidak berguna. Dalam hubungan ini, menurut ulama, Al-Qur’an mampu menghidupkan hati-hati yang mati sehingga dekat dengan Penciptanya.

Artinya :
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) Ruuh (Al-Quran) dengan perintah Kami, … (asy-Syu’ara: 52)
8.    Al-Busyraa ( Berita Gembira )
Al-Quran sering menceritakan khabar gembira bagi mereka yang beriman kepada Allah dan menjalani hidup menurut kehendak dan jalan yang telah diatur oleh Al-Qur’an. Khabar-khabar ini menyampaikan pengakhiran yang baik dan balasan yang menggembirakan bagi orang-orang yang patuh dengan isi Al-Qur’an. Terlalu banyak janji-janji gembira yang pasti dari Allah untuk mereka yang beriman dengan ayat-ayat-Nya. Hal ini telah dikemukakan dalam Al Qur’an Surat An Nahl ayat 89

Artinya :
Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan setiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan engkau (Muhammad) menjadi saksi atas mereka. Dan Kami turunkan Kitab (Al-Quran) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk serta rahmat dan khabar gembira bagi orang yang berserah diri (muslim). (an-Nahl: 89)
9.    Al-Bayaan (Keterangan)
Al-Quran adalah kitab yang menyatakan keterangan dan penjelasan kepada manusia tentang apa yang baik dan buruk untuk mereka. Menjelaskan antara yang haq dan yang batil, yang benar dan yang palsu, jalan yang lurus dan jalan yang sesat. Selain itu Al-Qur’an juga menerangkan kisah-kisah umat terdahulu yang pernah mengingkari perintah Allah lalu ditimpakan dengan berbagai azab yang tidak terduga.

Inilah (Al-Quran) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia, dan menjadi petunjuk kepada seta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (ali-Imran: 138 )
10.    Ar-Rahmah (Rahmat)
Allah menamakan Al-Qur’an dengan rahmat karena dengan Al-Qur’an ini akan melahirkan iman dan hikmah. Bagi manusia yang beriman dan berpegang kepada Al-Qur’an ini mereka akan mencari kebaikan dan cenderung kepada kebaikan tersebut.

Artinya :
Dan Kami turunkan dari Al-Quran (sesuatu) yang menjadi penawar serta rahmat bagi orang-orang yang beriman, sedangkan bagi orang-orang yang zalim (Al-Quran itu) hanya akan menambah kerugian. (al-Isra: 82)

4.    Al-Qur’an Sebagai Sumber Asasi Multi Dimensi
Mengapa Al-Qur’an bisa dikatakan sebagai sumber asasi multi dimensi ? Al-Qur’an dikatakan sebagai sumber yang multi dimensi karena  Al-Qur’an tidak hanya membenarkan akan tauhid, dan menjelaskan hubungan manusia kepada Allah saja, tetapi didalamnya memuat semua rahasia yang ada di alam ini. Al-Qur’an bukan hanya sebagai petunjuk bagi suatu umat tertentu dan pada periode tertentu, tetapi Al-Qur’an adalah petunjuk yang universal dan sepanjang waktu.
Di dalam Al-Qur’an tidak hanya menggali ilmu-ilmu keislaman seperti ilmu tafsir, fiqih dan tauhid, akan tetapi Al-Qur’an juga merupakan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi. Semua itu telah di isyaratkan oleh Allah dalam Al-Qur’an melalui ayat-ayatnya. Dan semua rahasia itu bisa kita kaji  jika kita mau memahami dan mendalaminya. Misalnya dalam surat Al-Alaq ayat 1 sampai 5. Dalam ayat itu memberikan pelajaran kepada kita bahwa jika kita ingin mencari suatu ilmu, mulailah dengan membaca. Lalu setelah membaca barulah menulis dengan menggunakan pena. Menurut prof. Dr. H. Said Agil Husain Al Munawar, M.A. mengatakan bahwa
“kata  “qalam” dalam surat ini berarti pena yang biasa menjadi ilmu pengetahuan”.
Keistimewaan Al-Qur’an bukan hanya itu saja, masih banyak lagi keistimewaan yang dimiliki oleh Al-Qur’an. Diantaranya Al-Qur’an bisa dijadikan sebagai petunjuk, penerang jalan hidup, pembeda antara yang hak dan yang batil, penyembuh penyakit hati, nasihat atau petuah, sumber informasi, dan lain-lain. Semua itu sudah cukup memberi bukti kepada kita bahwa Al-Qur’an adalah tiada tandingannya. Didalamnya terdapat semua ilmu. Didalamnya terdapat semua rahasia. Wajar jika Al-Qur’an dijadikan sumber hukum. Karena Al-Qur’an memang sumber yang multi dimensi.

5.    Bahasa Arab
Al-Qur’an merupakan kalamullah yang disampaikan kepada nabi Muhammad SAW dengan perantara Malaikat Jibril dengan meminjam bahasa manusia. Disini Allah menggunakan Bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an. Mengapa harus Bahasa Arab ? Tentu jawabannya sangat beragam. Antara lain, yaitu :
a)    Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab karena Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang bahasa kesehariannya adalah Bahasa Arab. Dan masyarakat disekitarnya pun berbahasa Arab. Jadi untuk mempermudah penyampaian wahyu tersebut maka Allah menurunkannya dalam Bahasa Arab. Dan ini telah tersirat dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 4 :

وَمَآ أَرۡسَلۡنَا مِن رَّسُولٍ إِلَّا بِلِسَانِ قَوۡمِهِۦ لِيُبَيِّنَ لَهُمۡ‌ۖ فَيُضِلُّ ٱللَّهُ مَن يَشَآءُ وَيَهۡدِى مَن يَشَآءُ‌ۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ (٤)
Artinya :
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, agar dia dapat memberi penjelasan kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dia Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana” .

b)    Al-Qur’an diturunkan dengan Bahasa Arab agar manusia pada zaman itu dapat dengan mudah memahaminya. Seperti tersirat dalam surat Az-Zuhruf ayat 3 :
إِنَّا جَعَلۡنَـٰهُ قُرۡءَٲنًا عَرَبِيًّ۬ا لَّعَلَّڪُمۡ تَعۡقِلُونَ (٣)
Artinya :
“Kami menjadikan Al-Qur’an dalam bahasa Arab agar kamu mengerti.”

c)    Al-Qur’an diturunkan dengan Bahasa Arab agar orang-orang Arab saat itu yakin dengan petunjuk - petunjuk yang tersirat dalam Al-Qur’an, sebagaimana tersirat dalam surat Fussilat ayat 44 :

وَلَوۡ جَعَلۡنَـٰهُ قُرۡءَانًا أَعۡجَمِيًّ۬ا لَّقَالُواْ لَوۡلَا فُصِّلَتۡ ءَايَـٰتُهُ ۥۤ‌ۖ ءَا۠عۡجَمِىٌّ۬ وَعَرَبِىٌّ۬‌ۗ قُلۡ هُوَ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ هُدً۬ى وَشِفَآءٌ۬‌ۖ وَٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ فِىٓ ءَاذَانِهِمۡ وَقۡرٌ۬ وَهُوَ عَلَيۡهِمۡ عَمًى‌ۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ يُنَادَوۡنَ مِن مَّكَانِۭ بَعِيدٍ۬ (٤٤)
Artinya
“Dan sekiranya Al-Qur’an Kami jadikan sebagai bacaan dalam bahasa selain bahasa Arab niscaya mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah patut (Al-Qur’an) dalam bahasa selain bahasa Arab sedang (rasul) adalah orang Arab? Katakanlah: "Al-Qur’an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, dan(Al-Qur’an) itu merupakan kegelapan bagi mereka.Mereka itu (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh."







BAB III
PENUTUP
1.    Kesimpulan
Dari beberapa keterangan  yang telah ada dapat disimpulkan bahwa Al-Qur’an merupakan kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara Malaikat Jibril. Tetapi hakikat Al-Qur’an bukanlah tulisan atau bacaannya yang termuat dalam 30 juz Al-Qur’an 114 surat 6666 ayat, tetapi hakikat Al-Qur’an adalah makna yang tersirat didalamnya.Nama-nama Al-Qur’an sangat banyak, antara lain yaitu Al-Kitab, As-sifa, Ar-Ruh, dan lain sebagainya.
Al-Qur’an dikatakan sebagai sumber yang multi dimensi, karena Al-Qur’an tidak hanya menerangkan tentang hubungan manusia dengan Allah tetapi juga tentang hubungan manusia kepada sesama. Al-Qur’an juga merupakan sumber semua ilmu. Dan Al-Qur’an juga memiliki berbagai keistimewaan antara lain dapat dijadikan obat.
Al-Qur’an ini diturunkan dengan menggunakan Bahasa Arab, karena Allah ingin mempermudah manusia untuk memahaminya.

2.    Saran
Salah satu rukun iman adalah iman kepada kitab-kitab Allah.Dan Al-Qur’an merupakan kitab Allah yang paling agung. Yang di dalamnya tersimpan berbagai rahasia. Oleh karena itu kita harus belajar, belajar dan terus belajar agar dapat mengetahui semua rahasia yang ada di dalamnya. Dengan terselesaikannya penyususnan makalah ini penulis berharap pembaca semakin yakin dengan adanya Al-Qur’an yang agung. Penulis berharap makalah ini bisa berguna bagi penulis dan pembaca. Namun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu penulis meminta saran dan kritik yang bersifat membangun demi sempurnanya makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Al Munawar, M.A, prof. Dr. H. said agil Husain. Aktualisasi nilai-nilai Qur’an.Jakarta : Ciputat Perss

Al Munawar, M.A, prof. Dr. H. said agil Husain. Al-Qur’an.Jakarta : Ciputat perss. 2005

Departemen Negara RI. Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemah Bahasa Indonesia.Jakarta : Menara Kudus. 2005

0 Comments:

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda